SdKfz. 181 / Pz.Kpfw VI Ausf. E "Tiger I"
"Tiger(Harimau)", Namanya sudah menggambarkan betapa ganasnya tank kelas berat buatan Nazi-Jerman ini. Tiger sangat terkenal karena kekuatanya dan ketahananya, dengan sebuah meriam berkecepatan tinggi kaliber 88mm dan Baja setebal 10cm di bagian depannya. Karena itulah, Monster Baja ini sangat ditakuti dan dihormati oleh Sekutu. Digunakan di hampir semua pertempuran yang melibatkan Jerman di Front-Barat, Front-Timur, Eropa Selatan, hingga Front-Afrika Utara. 1,347 unit telah diproduksi dari 1942 hingga 1944.
Desain Tiger bisa dibilang bagus pada masanya, teknologi yang digunakan Tiger terlalu rumit pengerjaanya dan memakan biaya produksi yang terlalu mahal. Biaya perbaikan dan pembaruan Tiger juga tidaklah murah. Tiger sangat sulit di kirim ke medan pertempuran karena tingginya konsumsi bahan bakar dan bebanya yang terlalu berat. Tank ini sangat rawan akan kerusakan pada roda-rantainya karena lumpur mengeras dan salju membeku diantara suspensi Schachtellaufwerk yang bertumpuk-tumpuk. Ini sadalah suatu masalah saat musim salju ekstrim di pertempuran Front-Timur.
Saat ini, hanya ada sedikit Tiger yang masih "bertahan hidup" di beberapa museum dan pameran di seluruh dunia. salah satunya ada di Brovington Tank Museum di Dorset, Inggris.
Sejarah Perkembangan
Henschel & Sohn mulai merancang tank kelas menengah pada bulan Januari 1937 dengan nama Durchbruchwagen 1 (Kendaraan Penerobos). Kemudian melanjutkan pengembangan yang menghasilkan Durchbruchwagen 2 dengan baja setebal 5cm dan berat sekitar 30-33 ton. Proyek dan pengerjaan Durchbruchwagen dibatalkan pada tahun 1938 darena ingin melanjutkan pengembangan VK 30.01(H) dan VK.36.01(H) yang lebih besar dan memiliki proteksi yang lebih baik. Masing-masing hanya ada 1 purwarupa yang masuk pengujian pada tahun 1941.
Durchbruchwagen 2 dengan turret Pz. IV Ausf. C dan meriam laras pendek 75mm L/24.
VK 30.01(H)
Purwarupa VK 30.01 (H) dengan meriam 75mm L/24.
Sebuah purwarupa tank kelas menengah 30 ton yang pertama kali menggunakan suspensi Schachtellaufwerk, roda-rantai yang dipasang bertumpuk. Telah direncanakan untuk dipasang meriam laras pendek 75mm L/24, meriam Anti-Tank fungsi ganda 75mm L/40, atau meriam lapangan 105mm L/28 di turret buatan Krupp. Empat purwarupa telah rampung pengujian. Dua diantaranya dimodifikasi untuk membuat sebuah penangkut meriam Anti-Tank bermotor 12.8cm Selbstfahrlafette L/61 "Sturer Emil (Si Emil Bodoh)". Sturer Emil pernah terlihat bertempur dan berhasil dilumpuhkan di Front-Timur. Salah satunya masih ada di Kubinka Tank Museum hingga kini.
Dua unit Sturer Emil sebelum dikirim ke pertempuran.
VK 36.01(H)
Henschel melanjutkan proyek pengembangan tank kelas beratnya, yang menghasilkan purwarupa VK 36.01(H) dengan lapisan baja yang lebih tebal, yakni 80mm di bagian depanya dan memiliki berat sekitar 40 ton. 6 unit purwarupa telah dibuat bersamaan dengan 6 unit turret yang tidak pernah dipasang yang akhirnya menjadi bagian dari Tembok Atlantik. Proyek VK 36.01(H) tidak dilanjutkan pada tahun 1942 karena ingin mengembangkan proyek VK 45.01.
Purwarupa Tank Kelas Berat VK 36.01(H).
VK 45 (Series)
Berdasarkan pengalaman tempur dengan tank Somua S35 dan Char B1 milik Perancis dan Matilda Mk.II milik Inggris, menuntut Jerman untuk mengembangkan tank kelas berat dengan proteksi dan persenjataan yang lebih baik. Pada tanggal 26 Mei 1941, Henschel dan Ferdinand Porsche diminta untuk mengajukan rancangan tank kelas berat-45 ton yang harus siap pada tahun 1942.
Rancangan Henschel
Henschel menghasilkan 2 rancangan tank kelas beratnya yang berupa versi lanjutan dari purwarupa VK 36.01(H). yakni VK 45.01(H) H1 dengan meriam 88mm L/56, dan VK 45.01(H) H2 dengan meriam 75mm L/70. Kedua purwarupa ini nantinya akan melahirkan varian awal Tiger I dan Tiger II "Königstiger".
Purwarupa VK 45.01(H) H1
Purwarupa VK 45.01(H) H2
Rancangan Porsche
Porsche mengajukan 3 rancangan purwarupa tank kelas berat berdasarkan pembaruan purwarupa tank kelas menengah VK 30.01(P). Mereka menghasilkan VK 45.01(P) dan dua VK 45.02(P) yang berbeda varian.
Purwarupa tank kelas menengah VK 30.01(P) saat dibawa uji coba.
VK 45.01(P) / Tiger (P)
Purwarupanya telah ditampilkan secara langsung kepada Adolf Hitler pada tanggal 20 April 1942. Produksi masal dimulai dan telah memasuki masa dinasnya, namun akhirnya dihentikan dan kontraknya dibatalkan karena rumitnya sistem kemudi dan tembaga yang dibutuhkan mulai langka. pada bulan April dan Mei 1943, 90 unit rangka tubuh yang telah diproduksi akhirnya diubah menjadi Penghancur-Tank kelas berat yang dipersenjatai dengan meriam 88mm PaK 43 L/71 yakni, SdKfz. 184 "Ferdinand" (tanpa senapan mesin) dan "Elefant" (dengan senapan mesin).
Schwere Panzerjäger SdKfz. 184 "Ferdinand"
VK 45.02(P)
Setelah purwarupa VK 45.01(P) telah gagal memenangkan kontrak, kemudian Porsche merancang purwarupa VK 45.02(P) dangan dua rancangan konfigurasi tubuh yang berdeda. 200 unit VK 45.02(P) telah selesai diproduksi dan telah diizinkan berdinas pada bulan April tahun 1942. Mesin 10-silinder rancangan Porsche tidak bisa diandalkan untuk tank kelas berat dan gagal uji coba. Alhasil, semua kontrak terkait dengan dinas VK 45.02(P) dibatalkan pada bulan November tahun yang sama. Tetapi, turretnya tetap digunakan dan dipasang pada Tiger II buatan Henschel.
Purwarupa VK 45.02(P) Typ. 180 Model A dengan turret di depan.
Purwarupa VK 45.02(P) Typ. 180 Model B dengan turret di belakang.
mohon maaf, proses edit belum selesai, akan dilanjutkan segera.
~Firmansyah Gani
Sumber :
wikipedia.org
warlordgames.com
wiki.wargaming.net
aviarmor.net