T-34/85 Model 1943 saat Parade Kemenangan di Moskow.
T-34 adalah tank legendaris dari Uni Soviet yang menjadi cikal-bakal tank modern milik Rusia saat ini, karena kelincahan tank ini di medan perang T-34 menjadi tank mematikan di era-nya. Digunakan pada Front-Timur untuk melawan Nazi-Jerman dan Front Asia-Pasifik untuk melawan Jepang di Khalkin Gol. T-34 diproduksi dari tahun 1940 sampai 1958. Total jumlah yang telah diproduksi sekitar 84,000 unit. T-34 adalah Tank paling efisien, efektif, elegan dan memiliki desain paling berpengaruh dalam Perang Dunia 2. Tank ini cukup sulit dilumpuhkan karena desain pelat tubuhnya yang miring dan lapisan bajanya yang cukup tebal, mengakibatkan proyektil meriam Anti-Tank terpental dari tubuh T-34 dan gagal menembus pelat bajanya. Roda-rantainya yang lebar dan bebanya yang ringan memungkinkan T-34 melintasi medan berlumpur dengan mudah, dimana tank-tank berat Jerman tersangkut dan berhenti beroperasi.
Begitu ditakutinya T-34, Tentara Merah menemukan kertas instruksi pemburu tank Jerman yang mengatakan bahwa "Perhatian harus diprioritaskan pada sebuah tank yang cepat, elegan, memiliki sudut yang unik dan memiliki 6 roda-rantai" para prajurit yang menemukan kertas itu langnsung menyadari bahwa yang dimaksudkan dalam instruksi itu adalah T-34. Bahkan perancang tank Jerman jatuh cinta pada bentuk T-34, mereka mempelajari T-34 hasil rampasan dan mempertimbangkan untuk memproduksi tank yang. Akhirnya, desain unik tank tersebut digunakan pada desain Pz.Kpfw V Panther dan Pz.Kpfw VI Ausf. B "King Tiger".
T-34 sangat terkenal selama 4 tahun masa dinasnya sehingga ditakuti, dihormati musuh, dan di tirukan oleh musuh. Bahkan setelah Perang Dunia II usai, T-34 masih diproduksi ulang dan terus dikembangkan oleh banyak negara lain karena reputasinya sang sangat baik. T-34 berhasil mencapai pertempuran di Berlin dan bergabung dengan Parade Kemenangan pertama pada tanggal 24 Juni 1945. Saat ini, T-34 masih berdinas untuk berpartisipasi dalam Hari Kemenangan Rusia setiap tahunnya.
Saat ini, hanya ada sedikit Tiger yang masih "bertahan hidup" di beberapa museum dan pameran di seluruh dunia. salah satunya ada di Kubinka Tank Museum di Moskow, Rusia.
Sejarah Perkembangan
T-28 adalah tank kelas menengah utama milik Soviet pada akhir 1930. Namun, seiring berkembangnya teknologi peralatan perang musuh, T-28 mulai tersingkirkan. Rencana untuk memperbarui dan memodernisasi T-28 sudah dilakukan, yakni dengan menambah ketebalan pelat bajanya dan mengganti persenjataan utamanya. Rencana ini efektif, di sisi lain, rencana ini memunculkan masalah baru bagi T-28 itu sendiri. Semakin bertambahnya ketebalan pelat bajanya, semakin beratlah bebanya, yang mengakibatkan kelincahanya semakin lama semakin berkurang dan keefektifanya juga berkurang. Lebih-lebih dengan ukuranya yang terlalu besar membuatnya menjadi sasaran yang mudah ditemukan dan mudah dilumpuhkan. Tank baru sangatlah diperlukan untuk menggantikan posisi dinas T-28 sebagai tank kelas menengah.
Ide awal muncul pada tahun 1937 oleh Mikhail Koshkin. Ia mengembangan tank kelas ringan BT-7 yang saat itu masih dipersenjatai dengan meriam 37mm ZiS-19 dan mesin M-17T.
Pada tanggal 18 Mei 1938, ia mulai merancang tank kelas ringan dengan bentuk yang unik dan memasang mesin V-2, dinamai A-20. Berawakkan 4 orang (tidak seperti BT-7, hanya 3 orang). Tank tersebut tidak pernah memasuki masa dinas, hanya ada beberapa purwarupa eksperimen untuk tujuan pelatihan awak tank.
Para perancang melanjutkan pengembangkan A-20 dengan memasang meriam 76.2mm L-11 dan menambah ketebalan bajanya. Hasil kembangan tersebut menjadi tank kelas menengah A-32. Pada tanggal 19 Desember 1939, A-32 memasuki masa dinasnya atas keputusan Panitia Pertahanan Tentara Merah Soviet. Kemudian, para perancang melakukan sedikit perubahan dan mengganti namanya menjadi T-34. T-34 pertama kali diproduksi massal di pabrik KhPZ di Kharkov.
T-34/76
T-34/76 dipersenjatai dengan meriam berkaliber 76.2mm, yang mana cukup mematikan pada masanya. Meriam F-34, mampu melumpuhkan tank Jerman dari jarak 1,5km. Ditambah dengan sistem proteksi berupa pelat tubuh yang miring. Sistem proteksi semacam itu sangatlah efektif di masa-masa awal Perang Dunia II. Dibalik semua keuntungan yang dimiliki T-34/76, awak tank merasa kurang nyaman dan tidak dapat bekerja secara efektif karena kurangnya ventilasi, minimnya perangkat pengelihatan, sempitnya ruang gerak mereka dan belum adanya sistem komunikasi internal yang canggih untuk berkomunikasi antar awak dalam tank yang sama karena kompartemen mesin yang berisik dan suara pertempuran dari luar.
Spesifikasi T-34/76 (Secara Umum)
Persenjataan : Utama : Meriam 76.2mm.
Sekunder : 2x Senapan mesin DT 7.62mm (Juru-Radio, Coaxial dengan meriam).
Awak : 4 Orang (Komandan, Juru-Peluru, Juru-Radio dan Pengemudi)
Berat (Siap Tempur) : 27 Ton.
Kecepatan Maksimum : 54 km/jam.
Kekuatan Mesin : 500 hp (Tenaga Kuda).
Jarak Tempuh : 227km - 292km.
Kapastias BBM : 455 liter.
Berikut adalah beberapa varian T-34/76.
T-34/76 Model 1940
Varian awal dari T-34 setelah mengembangkan A-32, dan masih menggunakan meriam 76.2mm L-11.
T-34/76 Model 1941
T-34 kini menggunakan mesin V-2-34 dan meriam berlaras panjang 76.2mm F-34.
T-34/76 Model 1942
Model turret baru yang memperluas ruang gerak awak tank, Masih dipersenjatai dengan 76.2mm F-34.
T-34/76 Model 1943
Model turret diperbarui dengan meninggikan palka Komandan yang berfungsi sebagai perangkat pengelihatan tambahan.
OT-34/76 Model 1943
T-34/76 Model1943 yang senapan mesin pada Juru-Radio digantikan dengan senjata Pelontar Api.
Varian Meriam Bermotor T-34/76
Pada tahun 1943, munculah ide untuk membuat pengangkut meriam bermotor berdasarkan tubuh dan kompartemen mesin T-34/76.
SU-85
Varian pengangkut meriam Anti-Tank kaliber 85mm D-5S. Diproduksi sejak Agustus 1943 sampai Juli 1944.
SU-122
Varian pengangkut meriam serbu kaliber 122mm S-30S. meriam serbu bertujuan untuk menghancurkan fortifikasi dan bunker-bunker musuh. Diproduksi sejak Agustus 1943 sampai Juli 1944.
T-34/57
T-34/57 adalah varian T-34 khusus untuk tugas pemburu tank. dipersenjatai dengan meriam berkecepatan tinggi 57mm ZiS-4 yang bertujuan untuk menambah kecepatan tembak, kecepatan terbang peluru dan akurasi, yang mana sangat diperlukan untuk sebuah pemburu tank. T-34/57 masih memiliki spesifikasi dan kekurangan yang hampir sama dengan T-34/76.
T-34/57 Mod.1941
Pembaruan dari T-34 model 1941 dengan meriam 57mm ZiS-4.
T-34/57 Mod.1943
Varian ini menggunakan turret T-34 model 1942.
T-34/85
Pada tahun 1942, muncul tank-tank Jerman yang baru, yakni Pz.Kpfw. V Panther, dan Pz.Kpfw. VI Tiger. para perancang mengeluarkan kesimpulan bahwa T-34 kini tidak kuat melawan tank Jerman yang baru. Kesimpulan itu telah dikonfirmasi pada tahun 1943, dimana T-34/76 hanya bisa menembus pelat samping Tiger pada jarak 200m. Pada waktu yang sama, Tiger mampu melumpuhkan T-34/76 dari jarak 1,5km. Para perancang mengembangkan tank baru, dan mengajukan purwarupa T-43 untuk mengatasi masalah ini.
Perencanaan dan purwarupa telah rampung pada tahun 1942 untuk menggantikan posisi T-34/76 dan tank kelas berat KV-1. Dipersenjatai dengan meriam 76.2mm F-34. T-43 sudah disarankan untuk berdinas, namun proyek dan pengerjaanya dibatalkan karena kelincahanya lebih buruk dari T-34. 70% komponen T-43 digunakan untuk mengembangkan T-34. akhirnya, T-43 tidak pernah memasuki masa dinas.
Para perancang memodernisasi T-34 berdasarkan purwarupa T-43 dengan lapisan baja yang lebih tebal, model turret yang baru, memperbanyak perangkat pengelihatan, memasang meriam Anti-Pesawat-kaliber 85mm M1939(54-K) yang telah dimodifikasi, dan jumlah awak ditambahkan menjadi 5 orang, muncul posisi seorang Juru-Bidik. Kini, komandan tank mampu mengkomandokan awaknya dengan kendali penuh, yang sebelumnya ia harus beroperasi sebagai Juru-Bidik pada T-34/76. Lahirlah T-34/85 yang mulai memasuki masa dinasnya pada bulan Desember tahun 1943. Bagaimanapun, T-34/85 masih belum mampu untuk bertempur dengan Tiger jika saling dihadapkan secara langsung.
Spesifikasi T-34/85 (Secara Umum)
Persenjataan : Utama : Meriam 85mm.
Sekunder : 2x Senapan mesin 7.62mm DT (Juru-Radio, Coaxial dengan meriam).
Awak : 5 Orang (Komandan, Juru-Bidik, Juru-Peluru, Juru-Radio dan Pengemudi)
Berat (Siap Tempur) : 27 Ton.
Kecepatan mMaksimum : 53 km/jam.
Kekuatan Mesin : 500 hp (Tenaga Kuda).
Jarak Tempuh : 227km - 292km.
Kapastias BBM : 455 liter.
Berikut adalah beberapa varian T-34/85.
T-34/85 Model 1943
Varian awal dari T-34/85 dengan meriam 85mm ZiS-S-53.
OT-34/85 Model 1943
T-34/85 Model 1943 yang senapan mesin pada Juru-Radio digantikan dengan senjata Pelontar Api.
T-34/85 Model 1944
Turret diperluas dan meriam diganti dengan 85mm D-5T.
Varian Meriam Bermotor T-34/85
Pada tahun 1944, muncul rencana yang sama dengan T-34/76, tubuh dan kompartemen mesin T-34/85 juga dikembangkan menjadi pengangkut meriam bermotor.
SU-100
Varian pengangkut meriam Anti-Tank kaliber 100mm D-10S. berbeda dengan SU-85 dan SU-122, kini palka komandan ditinggikan. Diproduksi mulai September 1944 sampai Juni 1945.
SU-122P
Versi lanjutan dari SU-100 dengan meriam Anti-Tank kaliber 122mm D-25S. Diproduksi mulai September 1944 sampai Juni 1945.
SU-101 (Uralmash-1)
Varian penghancur tank dengan kompartemen tempur di belakang. Dipersenjatai dengan meriam Anti-Tank 100mm D-10S dan senapan mesin 12.7mm DShK, dan pelat baja dipertebal. Dibuat pada bulan April tahun 1945. Hanya ada purwarupa eksperimen, tidak pernah memasuki masa dinas.
SU-102 (Uralmash-1 Variant 2)
Kembangan dari SU-101 yang dipasang meriam Anti-Tank 122mm D-25S. Dibuat pada bulan April tahun 1945. Hanya ada purwarupa eksperimen, tidak pernah memasuki masa dinas.
T-34 Rampasan musuh
Rampasan Jerman
"Tank terbaik di dunia!" Marsekal Ewald Von Kleist.
"Kita tidak memiliki sesuatu(tank) yang sebanding" Mayor-Jenderal F.W Mellenthin
Begitu hebatnya T-34, membuat mental pihak musuh turun drastis dan merasa tidak mampu untuk melawan balik. Para petinggi tentara Jerman menginginkan tank tersebut dirampas untuk diteliti dan diproduksi ulang pada tahun 1941 dan dirampas untuk langsung berdinas kembali dengan tentara Jerman. Pada musim panas tahun 1941, T-34 pertama hasil rampasan masuk dinas Jerman. Tank rampasan dibawa ke bengkel milik Jerman terdekat untuk diperbaiki dan dimodifikasi, tank yang rusak berat dijadikan bahan pengujian dan pelatihan. Untuk mencegah kesalahan koordinasi, T-34 hasil rampasan tersebut dipasangi radio Jerman dan diberi lambang Wermacht / Swastika, juga di atapnya untuk mencegah serangan udara dari pesawat kawan. T-34 yang memasuki dinas Jerman dinamai Panzer Kampfwagen T-34 747(r).
Negara Pengguna T-34
Berikut adalah beberapa negara pengguna T-34. Beberapa negara melanjutkan pengembangan dan memodernisasi T-34 setelah Perang Dunia II dan saat Perang-Dingin. T-34 masih berdinas secara resmi hingga kini di beberapa negara.
Negara yang mengembangkan T-34 dan hasil kembanganya.
Rusia (Hasil kembangan sudah dibahas diatas)
Jerman (Rampasan)
Mesir
China
Yugoslavia
Cekoslovakia
Suriah
Kuba
Negara yang masih menerapkan dinas T-34 sampai sekarang.
Mali
Mozambik
Namibia
Somalia
Sudan
Togo
Zimbabwe
Ethiopia
Angola
Kongo
Yemen Selatan
Vietnam
Korea Utara (Untuk pelatihan)
Laos
Afganistan
Kamboja
Kuba
Bosnia
Bulgaria
Kroasia (Rampasan)
Albania
Negara yang sudah tidak menerapkan dinas T-34.
Rusia
Mesir
China
Yugoslavia
Polandia
Cekoslovakia
Austria
Cyprus
Finlandia (Rampasan)
Jerman (Rampasan)
Yunani
Hungaria
Italia (Rampasan)
Romania
Indonesia (Pernah mengimpor T-34 setelah kemerdekaan)
Irak
Iran
Libanon
Mongolia
Palestina
Pakistan
Suriah
Yemen Utara
Algeria
Libia
Sumber :
wikipedia.org
wiki.wargaming.net
tanks-encyclopedia.com
pinterest.com
wardrawings.be
worldwarphotos.info
beutepanzer.ru
jaegerplatoon.net
achtungpanzer.com
armorama.com
aviarmor.com
Weapons of Victory
...dan masih banyak lagi.
edited
by : Firmansyah Gani
December, 2 2016 22:50(Western Indonesia Time).
Begitu ditakutinya T-34, Tentara Merah menemukan kertas instruksi pemburu tank Jerman yang mengatakan bahwa "Perhatian harus diprioritaskan pada sebuah tank yang cepat, elegan, memiliki sudut yang unik dan memiliki 6 roda-rantai" para prajurit yang menemukan kertas itu langnsung menyadari bahwa yang dimaksudkan dalam instruksi itu adalah T-34. Bahkan perancang tank Jerman jatuh cinta pada bentuk T-34, mereka mempelajari T-34 hasil rampasan dan mempertimbangkan untuk memproduksi tank yang. Akhirnya, desain unik tank tersebut digunakan pada desain Pz.Kpfw V Panther dan Pz.Kpfw VI Ausf. B "King Tiger".
T-34 sangat terkenal selama 4 tahun masa dinasnya sehingga ditakuti, dihormati musuh, dan di tirukan oleh musuh. Bahkan setelah Perang Dunia II usai, T-34 masih diproduksi ulang dan terus dikembangkan oleh banyak negara lain karena reputasinya sang sangat baik. T-34 berhasil mencapai pertempuran di Berlin dan bergabung dengan Parade Kemenangan pertama pada tanggal 24 Juni 1945. Saat ini, T-34 masih berdinas untuk berpartisipasi dalam Hari Kemenangan Rusia setiap tahunnya.
Saat ini, hanya ada sedikit Tiger yang masih "bertahan hidup" di beberapa museum dan pameran di seluruh dunia. salah satunya ada di Kubinka Tank Museum di Moskow, Rusia.
Sejarah Perkembangan
Tank kelas menengah T-28 dengan meriam 76.2mm L-10.
T-28 adalah tank kelas menengah utama milik Soviet pada akhir 1930. Namun, seiring berkembangnya teknologi peralatan perang musuh, T-28 mulai tersingkirkan. Rencana untuk memperbarui dan memodernisasi T-28 sudah dilakukan, yakni dengan menambah ketebalan pelat bajanya dan mengganti persenjataan utamanya. Rencana ini efektif, di sisi lain, rencana ini memunculkan masalah baru bagi T-28 itu sendiri. Semakin bertambahnya ketebalan pelat bajanya, semakin beratlah bebanya, yang mengakibatkan kelincahanya semakin lama semakin berkurang dan keefektifanya juga berkurang. Lebih-lebih dengan ukuranya yang terlalu besar membuatnya menjadi sasaran yang mudah ditemukan dan mudah dilumpuhkan. Tank baru sangatlah diperlukan untuk menggantikan posisi dinas T-28 sebagai tank kelas menengah.
Tank kelas ringan BT-7M.
Ide awal muncul pada tahun 1937 oleh Mikhail Koshkin. Ia mengembangan tank kelas ringan BT-7 yang saat itu masih dipersenjatai dengan meriam 37mm ZiS-19 dan mesin M-17T.
Mikhail Koshkin
Pada tanggal 18 Mei 1938, ia mulai merancang tank kelas ringan dengan bentuk yang unik dan memasang mesin V-2, dinamai A-20. Berawakkan 4 orang (tidak seperti BT-7, hanya 3 orang). Tank tersebut tidak pernah memasuki masa dinas, hanya ada beberapa purwarupa eksperimen untuk tujuan pelatihan awak tank.
A-20 dengan meriam 37mm ZiS-19
Para perancang melanjutkan pengembangkan A-20 dengan memasang meriam 76.2mm L-11 dan menambah ketebalan bajanya. Hasil kembangan tersebut menjadi tank kelas menengah A-32. Pada tanggal 19 Desember 1939, A-32 memasuki masa dinasnya atas keputusan Panitia Pertahanan Tentara Merah Soviet. Kemudian, para perancang melakukan sedikit perubahan dan mengganti namanya menjadi T-34. T-34 pertama kali diproduksi massal di pabrik KhPZ di Kharkov.
A-32 dengan meriam 76.2mm L-11
Purwarupa A-34 pra-produksi massal T-34.
T-34/76 dipersenjatai dengan meriam berkaliber 76.2mm, yang mana cukup mematikan pada masanya. Meriam F-34, mampu melumpuhkan tank Jerman dari jarak 1,5km. Ditambah dengan sistem proteksi berupa pelat tubuh yang miring. Sistem proteksi semacam itu sangatlah efektif di masa-masa awal Perang Dunia II. Dibalik semua keuntungan yang dimiliki T-34/76, awak tank merasa kurang nyaman dan tidak dapat bekerja secara efektif karena kurangnya ventilasi, minimnya perangkat pengelihatan, sempitnya ruang gerak mereka dan belum adanya sistem komunikasi internal yang canggih untuk berkomunikasi antar awak dalam tank yang sama karena kompartemen mesin yang berisik dan suara pertempuran dari luar.
Spesifikasi T-34/76 (Secara Umum)
Persenjataan : Utama : Meriam 76.2mm.
Sekunder : 2x Senapan mesin DT 7.62mm (Juru-Radio, Coaxial dengan meriam).
Awak : 4 Orang (Komandan, Juru-Peluru, Juru-Radio dan Pengemudi)
Berat (Siap Tempur) : 27 Ton.
Kecepatan Maksimum : 54 km/jam.
Kekuatan Mesin : 500 hp (Tenaga Kuda).
Jarak Tempuh : 227km - 292km.
Kapastias BBM : 455 liter.
Berikut adalah beberapa varian T-34/76.
T-34/76 Model 1940
Varian awal dari T-34 setelah mengembangkan A-32, dan masih menggunakan meriam 76.2mm L-11.
T-34/76 Model 1941
T-34 kini menggunakan mesin V-2-34 dan meriam berlaras panjang 76.2mm F-34.
T-34/76 Model 1942
T-34/76 Model 1943
Model turret diperbarui dengan meninggikan palka Komandan yang berfungsi sebagai perangkat pengelihatan tambahan.
OT-34/76 Model 1943
T-34/76 Model1943 yang senapan mesin pada Juru-Radio digantikan dengan senjata Pelontar Api.
Varian Meriam Bermotor T-34/76
Pada tahun 1943, munculah ide untuk membuat pengangkut meriam bermotor berdasarkan tubuh dan kompartemen mesin T-34/76.
SU-85
Varian pengangkut meriam Anti-Tank kaliber 85mm D-5S. Diproduksi sejak Agustus 1943 sampai Juli 1944.
SU-122
Varian pengangkut meriam serbu kaliber 122mm S-30S. meriam serbu bertujuan untuk menghancurkan fortifikasi dan bunker-bunker musuh. Diproduksi sejak Agustus 1943 sampai Juli 1944.
T-34/57
T-34/57 adalah varian T-34 khusus untuk tugas pemburu tank. dipersenjatai dengan meriam berkecepatan tinggi 57mm ZiS-4 yang bertujuan untuk menambah kecepatan tembak, kecepatan terbang peluru dan akurasi, yang mana sangat diperlukan untuk sebuah pemburu tank. T-34/57 masih memiliki spesifikasi dan kekurangan yang hampir sama dengan T-34/76.
T-34/57 Mod.1941
Pembaruan dari T-34 model 1941 dengan meriam 57mm ZiS-4.
T-34/57 Mod.1943
Varian ini menggunakan turret T-34 model 1942.
T-34/85
Pada tahun 1942, muncul tank-tank Jerman yang baru, yakni Pz.Kpfw. V Panther, dan Pz.Kpfw. VI Tiger. para perancang mengeluarkan kesimpulan bahwa T-34 kini tidak kuat melawan tank Jerman yang baru. Kesimpulan itu telah dikonfirmasi pada tahun 1943, dimana T-34/76 hanya bisa menembus pelat samping Tiger pada jarak 200m. Pada waktu yang sama, Tiger mampu melumpuhkan T-34/76 dari jarak 1,5km. Para perancang mengembangkan tank baru, dan mengajukan purwarupa T-43 untuk mengatasi masalah ini.
Purwarupa tank kelas menengah T-43.
Para perancang memodernisasi T-34 berdasarkan purwarupa T-43 dengan lapisan baja yang lebih tebal, model turret yang baru, memperbanyak perangkat pengelihatan, memasang meriam Anti-Pesawat-kaliber 85mm M1939(54-K) yang telah dimodifikasi, dan jumlah awak ditambahkan menjadi 5 orang, muncul posisi seorang Juru-Bidik. Kini, komandan tank mampu mengkomandokan awaknya dengan kendali penuh, yang sebelumnya ia harus beroperasi sebagai Juru-Bidik pada T-34/76. Lahirlah T-34/85 yang mulai memasuki masa dinasnya pada bulan Desember tahun 1943. Bagaimanapun, T-34/85 masih belum mampu untuk bertempur dengan Tiger jika saling dihadapkan secara langsung.
Spesifikasi T-34/85 (Secara Umum)
Persenjataan : Utama : Meriam 85mm.
Sekunder : 2x Senapan mesin 7.62mm DT (Juru-Radio, Coaxial dengan meriam).
Awak : 5 Orang (Komandan, Juru-Bidik, Juru-Peluru, Juru-Radio dan Pengemudi)
Berat (Siap Tempur) : 27 Ton.
Kecepatan mMaksimum : 53 km/jam.
Kekuatan Mesin : 500 hp (Tenaga Kuda).
Jarak Tempuh : 227km - 292km.
Kapastias BBM : 455 liter.
Berikut adalah beberapa varian T-34/85.
T-34/85 Model 1943
Varian awal dari T-34/85 dengan meriam 85mm ZiS-S-53.
OT-34/85 Model 1943
T-34/85 Model 1943 yang senapan mesin pada Juru-Radio digantikan dengan senjata Pelontar Api.
T-34/85 Model 1944
Turret diperluas dan meriam diganti dengan 85mm D-5T.
Varian Meriam Bermotor T-34/85
Pada tahun 1944, muncul rencana yang sama dengan T-34/76, tubuh dan kompartemen mesin T-34/85 juga dikembangkan menjadi pengangkut meriam bermotor.
SU-100
SU-122P
Versi lanjutan dari SU-100 dengan meriam Anti-Tank kaliber 122mm D-25S. Diproduksi mulai September 1944 sampai Juni 1945.
SU-101 (Uralmash-1)
Varian penghancur tank dengan kompartemen tempur di belakang. Dipersenjatai dengan meriam Anti-Tank 100mm D-10S dan senapan mesin 12.7mm DShK, dan pelat baja dipertebal. Dibuat pada bulan April tahun 1945. Hanya ada purwarupa eksperimen, tidak pernah memasuki masa dinas.
SU-102 (Uralmash-1 Variant 2)
Kembangan dari SU-101 yang dipasang meriam Anti-Tank 122mm D-25S. Dibuat pada bulan April tahun 1945. Hanya ada purwarupa eksperimen, tidak pernah memasuki masa dinas.
T-34 Rampasan musuh
Rampasan Jerman
"Tank terbaik di dunia!" Marsekal Ewald Von Kleist.
"Kita tidak memiliki sesuatu(tank) yang sebanding" Mayor-Jenderal F.W Mellenthin
Begitu hebatnya T-34, membuat mental pihak musuh turun drastis dan merasa tidak mampu untuk melawan balik. Para petinggi tentara Jerman menginginkan tank tersebut dirampas untuk diteliti dan diproduksi ulang pada tahun 1941 dan dirampas untuk langsung berdinas kembali dengan tentara Jerman. Pada musim panas tahun 1941, T-34 pertama hasil rampasan masuk dinas Jerman. Tank rampasan dibawa ke bengkel milik Jerman terdekat untuk diperbaiki dan dimodifikasi, tank yang rusak berat dijadikan bahan pengujian dan pelatihan. Untuk mencegah kesalahan koordinasi, T-34 hasil rampasan tersebut dipasangi radio Jerman dan diberi lambang Wermacht / Swastika, juga di atapnya untuk mencegah serangan udara dari pesawat kawan. T-34 yang memasuki dinas Jerman dinamai Panzer Kampfwagen T-34 747(r).
Pz. Kpfw. T-34/76 747(r) Model 1941 (B).
Pz. Kpfw. T-34/76 747(r) Model 1942 (C) dengan palka komandan khas tank Jerman.
Pz.Kpfw. T-34/85 747 Model 1943.
Flakpanzer T-34 747(r).
T-34/76 yang telah dimodifikasi dengan turret dipasang meriam Anti-Pesawat 20mm FlaK-38.
Rampasan Finlandia
Finlandia telah menjadi sekutu pihak poros dan bergabung dengan Jerman sejak 1939. Finlandia melirik kehebatan T-34 pada tahun 1941, saat Uni-Soviet menginvasi Finlandia. Pada saat itu, teknologi mesin tempur Finlandia kurang maju. Finlandia mengandalkan kiriman mesin perang dari sekutunya, Jerman. Banyak tank-tank Uni-Soviet yang dirampas dan kembali berdinas dengan Finlandia, seperti tank kelas ringan BT-7 dan T-26, tank kelas menengah T-28 dan T-34, dan tank kelas berat KV-1.
T-34 rampasan pertama didapat pada suatu pertempuran di Carelian Isthmus di dekat stasiun kereta Ojajarvi pada bulan Agustus 1941. Tank hasil rampasan yang masuk dinas Finlandia diberi lambang tentara Finlandia yang mirip dengan lambang Wermacht dan diberinama "Sotka" untuk T-34/76 dan "Pitkaputkinen Sotka" untuk T-34/85.
T-34/76 "Sotka" Model 1941 (R-105 / Ps. 231-2)
T-34/76 "Sotka" Model 1942 (R-111 / Ps. 231-3)
T-34/76 "Sotka" Model 1943 (R-155 / Ps 231-4)
T-34/85 "Pitkaputkinen Sotka" Model 1943 (Ps.245-2)
Rampasan Italia
T-34/76 Model 1941 hasil rampasan yang telah diberi lambang Italia.
Rampasan Kroasia
T-34/85 Model 1943 hasil rampasan yang telah diberi lambang Kroasia.
Berikut adalah beberapa negara pengguna T-34. Beberapa negara melanjutkan pengembangan dan memodernisasi T-34 setelah Perang Dunia II dan saat Perang-Dingin. T-34 masih berdinas secara resmi hingga kini di beberapa negara.
Negara yang mengembangkan T-34 dan hasil kembanganya.
Rusia (Hasil kembangan sudah dibahas diatas)
Jerman (Rampasan)
Flakpanzer T-34 747 (r)
T-34/76 yang telah dimodifikasi dengan turret dipasang meriam Anti-Pesawat 20mm FlaK-38.
T-34/100 BS-3 Egypt
T-34 hasil kembangan Mesir. Varian pengangkut meriam Anti-Tank bermotor kaliber 100mm M1944 BS-3 buatan Rusia.
T-34/122 D-30 Egypt
T-34 hasil kembangan Mesir. Varian pengangkut meriam Artilleri bermotor kaliber 122mm D-30 buatan Rusia dan dengan turret yand dimodifikasi.
China
Type 58
T-34/85 hasil kembangan dan produksi China.
Type 65 37mm AA
T-34 hasil kembangan China. Varian Anti-Pesawat dengan meriam otomatis kaliber 37mm.
Yugoslavia
Vozilo-A
T-34 hasil kembangan Yugoslavia. Turret dan meriam 85mm telah dimodifikasi.
Cekoslovakia
Denah rancangan Konštrukta T-34/100.
Ilustrasi model Konštrukta T-34/100.
T-34 kembangan Cekoslovakia yang masih berupa rancangan. Menggunakan meriam 100mm Vz. 44S dan turret yang dimodifikasi.
T-34/122 D-30 Syria
T-34 hasil kembangan Suriah. Varian pengangkut meriam Artilleri bermotor kaliber 122mm D-30 yang dipasang di bagian depan dan menghadap kebelakang.
Kuba
T-34/122 D-30 Cuba
T-34/85 hasil kembangan Kuba. Varian pengangkut meriam Artilleri bermotor kaliber 122mm D-30 dengan turret yang dipasang di bagian depan dan menghadap kebelakang. Masih dalam masa dinas hingga kini.
T-34/100 BS-3 Cuba
T-34/85 hasil kembangan Kuba. Varian pengangkut meriam Anti-Tank bermotor kaliber 100mm BS-3 dengan turret yang dipotong dan dimodifikasi. Masih dalam masa dinas hingga kini.
Negara yang masih menerapkan dinas T-34 sampai sekarang.
Mali
Mozambik
Namibia
Somalia
Sudan
Togo
Zimbabwe
Ethiopia
Angola
Kongo
Yemen Selatan
Vietnam
Korea Utara (Untuk pelatihan)
Laos
Afganistan
Kamboja
Kuba
Bosnia
Bulgaria
Kroasia (Rampasan)
Albania
Negara yang sudah tidak menerapkan dinas T-34.
Rusia
Mesir
China
Yugoslavia
Polandia
Cekoslovakia
Austria
Cyprus
Finlandia (Rampasan)
Jerman (Rampasan)
Yunani
Hungaria
Italia (Rampasan)
Romania
Indonesia (Pernah mengimpor T-34 setelah kemerdekaan)
Irak
Iran
Libanon
Mongolia
Palestina
Pakistan
Suriah
Yemen Utara
Algeria
Libia
Sumber :
wikipedia.org
wiki.wargaming.net
tanks-encyclopedia.com
pinterest.com
wardrawings.be
worldwarphotos.info
beutepanzer.ru
jaegerplatoon.net
achtungpanzer.com
armorama.com
aviarmor.com
Weapons of Victory
...dan masih banyak lagi.
edited
by : Firmansyah Gani
December, 2 2016 22:50(Western Indonesia Time).